Jumat, 30 Oktober 2009

Cerita, Penokohan, dan Amanat dalam Novel Ella Enchanted: Kutukan Sang Peri

Identitas buku

Judul asli : Ella Enchanted
Pengarang : Gail Carson Levine
Penerbit : Harper Trophy, New York, 1997
Penghargaan : Newberry Honor Book (Penghargaan Buku Remaja Terbaik di Amerika) Buku Anak Terpuji 1998, Buku Terbaik untuk Remaja 1998 versi ALA, Buku Pilihan Remaja 1998 versi ALA, Buku Terbaik 1997 versi School Library Journal, Buku Terbaik 1997 versi Publisher Weekly
Judul terjemahan : Ella Enchanted: Kutukan Sang Peri
Penerjemah : Lovely
Penerbit : Kaifa, Bandung, 2003

Novel ini bercerita tentang seorang anak bernama Ella yang sewaktu bayi dianugerahi sifat patuh oleh peri Lucinda. Sebenarnya ibu Ella menolak anugerah itu, tetapi Lucinda tak mau tahu. Ella baru sadar dengan kutukan itu ketika dia merayakan ulang tahunnya yang ke lima. Ayahnya, Sir Peter tidak tahu apa-apa tentang kutukan itu. Dia jarang bertemu Ella.

Saat Ella hampir berusia lima belas tahun, ia dan Ibunya terserang flu. Mandy menyuguhkan sup penyembuh yang terbuat dari sayuran dan seutas rambut kuda unicorn. Ella sembuh, tetapi ibunya malah bertambah parah. Lady Eleanor akhirnya wafat. Ella tak bisa menahan tangis. Dia berlari ke pohon weeping willon (pohon menangis) dan menangis di sana. Pengeran Charmout, putra Raja Jerrold, menghampiri Ella. Dia mampu menghibur Ella. Ayah memerintahkan Ella berganti pakaian untuk menemui Dame Olga serta kedua anaknya, Hattie dan Olive. Ella tidak suka dengan mereka.

Ella bertanya kepada Mandy siapakah peri pelindung yang sering dikatakan oleh ibunya. Ternyata peri pelindung keluarga Ella adalah Mandy. Ella tidak percaya karena Mandy tak bisa menyembuhkan ibunya dan menghapus kutukan. Mandy telah berusaha menyembuhkan, tetapi ibu menyingkirkan rambut kuda unicorn ketika makan sup penyembuh. Mandy tak bisa menghapus kutukan karena itu sihir besar. Hanya peri bodoh dan sombong yang menggunakan sihir besar. Mandy mengatakan semua keturunan Eleanor adalah sahabat peri. Dalam tubuh Ella juga mengalir darah peri meski hanya setetes.

Ella sering mengunjungi kebun binatang kerajaan. Banyak sekali binatang yang bisa berbicara. Di sana Ella bertemu dengan Pangeran Charmont. Ella pandai berbahasa Jembalang dan Kyrria dengan burung dan binatang Jembalang lainnya.

Ella dikirim ayahnya ke sekolah kepribadian putri. Mandy memberi buku ajaib, kalung milik Lady Elanor, dan sebotol tonik. Ella berangkat bersama Hattie dan Olive. Kalung dari ibunya diberikan kepada Hattie karena pengaruh kutukan itu.

Sesampainya di sekolah kepribadian putri, mereka langsung disambut Nyonya Edith, kepala sekolah dan pengelola asrama. Ella memberikan surat dan sekantong uang KJ perak dari ayahnya kepada kepala sekolah agar dia diterima di sekolah itu dengan mendadak tanpa mendaftar sebelumnya.

Seorang gadis Ayortha bernama Areida mendekati Ella dan mengajarkan menjahit. Ella bisa sedikit berbahasa Ayortha sehingga mereka cepat akrab. Ella juga minta diajarkan lebih banyak bahasa Ayortha. Ibu Guru Menjahit, Musik, Menari, Tata Krama menilai kemajuan Ella sangat baik. Nilai yang kurang baik hanya diberikan oleh Ibu Guru Menulis karena ia jarang memberi perintah.

Hattie tidak tahu tentang kutukan Lucinda, tetapi dia tahu Ella selalu patuh jika diberi perintah. Dia dan Olive sering memberi perintah kepadanya. Ella melarikan diri dari asrama. Dia ingin menemui ayahnya di Uaaxee yang menghadiri pesta pernikahan raksasa. Di tengah perjalanan dia bertemu dengan bangsa Elf yang mengenal Sir Peter. Ella dipinjami kuda poni, diberi hadiah patung buatan Agulen, dan bekal untuk sampai ke Uaaxee.

Ella tertangkap oleh bangsa Orge pemakan daging manusia. Mereka telah memakan kuda poninya dan kini ingin memakan Ella. Dengan kata-katanya dalam bahasa Orge, Ella mampu menjinakkan para Orge. Pada saat itu Pangeran Charmout dan pasukannya datang. Mereka menangkap Orge. Sir Stephan, anak buah Pangeran mengantarkan Ella. Ella sampai di Uaaxee tepat pada hari pernikahan raksasa itu. Pesta pernikahan itu juga dihadiri para peri termasuk Lucinda. Dia memberi anugerah kepada mempelai agar mereka selalu bersama.

Ella mendekati Lucinda. Dia memohon agar kutukannya dicabut. Lucinda malah mengatakan bahwa Ella harus senang jika diperintah. Ella terpengaruh kutukan itu lagi. Kemudian Ella menemui ayahnya yang ternyata sudah bangkrut bisnisnya. Rumah telah dijual. Ella akan dijodohkan dengan pangeran Earl of Wolleck yang sudah tua tetapi belum menikah. Ayah Ella kemudian mengurungkannya karena sebagian besar harta Earl telah habis terbakar.

Ayah menikahi Dame Olga. Mereka diberi anugerah oleh Lucinda bahwa mereka akan selalu mencintai seumur hidup. Dame Olga merasa tertipu karena Sir Peter tak lagi kaya, tetapi karena kutukan itu ia tetap mencintai Sir Peter. Sebagai pembalasan, Dame Olga, Hattie, dan Olive menjadikan Ella sebagai pembantu ketika ayahnya pergi berdagang. Untung Mandy ikut bekerja di sana. Dia meminta agar Ella menjadi asistennya di dapur.

Suatu hari Pangeran Charmout datang berpamitan kepada Ella kerena dia akan pergi ke Ayortha. Ella dikurung di kamar. Ella mengirim surat ke Ayortha dan menceritakan yang sebenarnya. Pangeran Charmout membalas surat dengan dialamatkan kepada Mandy agar aman. Mereka sering bercerita dan bercanda dalam surat. Akhirnya Pangeran Char menuliskan bahwa dia mencintai Ella dan ingin menikah dengannya. Ella tidak ingin kerajaan ini hancur kerana Pangeran Char menikah dengannya, dia akan dijadikan alat perusak negara oleh orang jahat yang tahu tentang kutukan Lucinda.

Dia membalas surat dengan mengatakan sudah menikah dengan orang kaya dan sudah tua. Pangeran Char percaya dan membenci Ella. Dia mengira selama ini Ella hanya menipu dirinya.

Mandy memanggil Lucinda dan meminta agar dia mencabut semua kutukannya yang telah ia berikan kepada orang-orang. Lucinda menolak. Mandy menyuruh Lucinda untuk merasakan semua perbuatannya selama ini. Dia disuruh menjadi orang dengan kutukan-kutukannya. Setelah menuruti perintah Mandy, Lucinda menemuinya lagi. Lucinda menyesal telah memberi anugerah yang aneh-aneh kepada manusia. Tetapi dia sudah tak mampu menghapus semua kutukan itu.

Sepulang dari Ayortha, Pangeran Char mengadakan pesta dansa dengan memakai topeng. Ella juga ingin datang, tetapi dia tak punya baju bagus. Lucinda datang membantu Ella, dia memberikan baju, perhiasan, serta kereta yang diubah dari labu.

Pangeran Char tak sadar kalau yang diajak dansa adalah Ella yang mengaku bernama Lela dan berasal dari Ayortha. Mereka pun semakin akrab. Pada malam ketiga pesta dansa, Pangeran Char meminta Ella menyanyikan lagu berbahasa Ayortha. Sebelum naik ke panggung Hattie menarik topengnya. Ella berlari pulang menemui Mandy dan segera berganti pakaian sebagai juru masak.

Pangeran menyusul, di sana ia menyuruh semua pelayan keluar. Dia mengeluarkan selop dari mantelnya. Selop itu milik Ella dan hanya cukup di kakinya. Pangeran Char menyuruh Ella menikah dengannya. Ella takut akan akibat yang akan timbul nantinya. Dia mencoba melawan perintah Pangeran. Kutukan itu terus mempengaruhi pikiran Ella. Ella terus melawan perintah itu, sampai akhirnya dia mampu sehingga kutukan itu mampu dipatahkannya. Ella kemudian menerima pinangan Pangeran Char. Mereka menikah dan hidup berbahagia selamanya.

Ella adalah seorang tokoh yang tidak mudah menyerah. Dia selalu yakin akan bisa mematahkan kutukan peri itu. Apapun caranya dia akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga. Bahkan dirinya hampir mati dimakan para Orge. Tetapi dengan keyakinannya dia mampu menjinakkan Orge yang akan memangsanya. Ella juga bukan tipe gadis yang gila harta dan kebangsawanan. Dia lebih memikirkan negara dan rakyatnya daripada kesenangan dirinya. Ella rela tidak menjadi permaisuri Pangeran Char karena takut dia akan dimanfaatkan orang yang ingin menghancurkan kerajaan. Dia selalu sabar menerima penderitaan yang sulit ia hancurkan. Meskipun Ella seorang putri orang kaya, dia tak sombong dan mau bergaul dengan anak pembantu di rumahnya.

Ella juga terkenal cerdas. Dia banyak menguasai bahasa asing bahkan bahasa binatang atau mahluk lain. Ella adalah tokoh yang nakal tetapi bisa membuat orang lain terpesona terhadap dirinya. Dengan semangatnya yang gigih, dia bisa menawan hati pembaca. Selain itu dia juga humoris dan berani.

Ella seorang yang rendah hati. Setelah menikah dengan Pangeran Char, ia tak mau bergelar putri. Ia bergelar Ahli Bahasa Istana dan Pembantu Juru Masak. Dia selalu mengikuti suaminya bertugas untuk belajar bahasa negeri yang dikunjunginya.

Pangeran Charmout adalah seorang pangeran yang gagah berani. Bersama dengan pasukannya, dia memburu para Orge yang memangsa manusia di negeri ini. Dia selalu melaksanakan tugas ayahnya dengan baik. Dia sangat mencintai Ella, walaupun Ella telah menyakiti hatinya dengan berbohong telah menikah dengan orang kaya yang sudah tua.

Mandy merupakan peri pelindung keluarga Elanour yang sangat setia. Sebagai seorang peri, ia tak mau diketahui oleh orang lain. Dia tak mau menggunakan sihir besar. Masakannya selalu selalu enak karena selain pandai memasak, ia juga selalu menambahkan sedikit sihir untuk menambah kenikmatan masakannya. Mandy selalu mendukung dan membantu Ella untuk bisa lepas dari kutukannya.

Sir Peter adalah orang tua yang hanya mengejar materi. Sebelum istrinya meninggal, ia tak terlalu perhatian kepada Ella. Ia selalu mementingkan urusan bisnisnya. Sir Peter rela menjodohkan Ella demi mengganti hartanya yang telah habis. Karena kurang kaya, dia menbatalkan perjodohan itu. Kemudian ia menikahi Dome Olga agar dirinya kembali kaya.

Hattie merupakan seorang gadis cerewet yang selalu iri dan jahat. Ia memanfaatkan kepatuhan Ella untuk kesenangannya. Ia tak ingin jika Ella hidup berbahagia dengan Pangeran Char. Hattie mencoba menghalangi hubungan mereka. Dia juga suka merebut barang-barang milik Ella yang ia suka. Seumur hidupnya dia tidak pernah menikah. Sedangkan adiknya, Olive seorang yang pendiam namun tak sopan. Ia mata duitan. Olive selalu meminta uang dari Ella. Dia menikah dengan seorang duda juga karena uang. Sang duda membayar Olive 20 KJ per hari.

Dame Olga adalah seorang ibu tiri yang jahat. Ia sering menyiksa dan menyuruh Ella melakukan pekerjaan berat. Ia mencintai seseorang juga hanya karena uang. Dame Olga menyesal menikah dengan Sir Peter yang ternyata telah jatuh miskin, tetapi karena kutukan Lucinda, dia selalu mencintai suaminya.

Banyak sekali amanat yang bisa kita petik dari cerita maupun tokoh-tokoh dalam novel ini. Cerita ini telah memberikan contoh yang baik dan yang buruk. Beberapa amanat yang bisa kita ambil diantaranya:
 Kita harus gigih berjuang agar kita mendaptkan hasil yang maksimal
 Jangan pernah menyerah untuk menggapai sesuatu walaupun sepertinya hal itu mustahil bagi kita.
 Jangan pernah berhenti belajar dan jangan pernah merasa pintar.
 Berpikirlah sebelum bertindak agar tidak menyesal nantinya.
 Jangan pernah berpikir negatif terhadap orang lain.
 Jangan menilai orang hanya dari hartanya, nilailah dari hati dan sikapnya.
 Bersikaplah rendah diri, jangan pernah menyombongkan diri karena kesombongan membawa kita kepada kehacuran.


School Library Journal berkomentar “Novel yang memesona yang memperdalam dan memperkaya hikayat aslinya”. Cerita ini mirip dengan Cinderella yaitu seorang Pangeran yang mencari seorang putri dengan sepatu sebagai pembuktian. Walaupun cerita ini mirip Cinderella, tetapi novel ini sungguh imajinatif dan tidak membosankan, ditambah lagi dengan unsur fantasi yang sangat tinggi. Gail Carson Levine sangat pandai menyambungkan peristiwa satu dengan lainnya sehingga ceritanya terjalin indah dan mudah dipahami. Latarnya juga digambarkan dengan begitu jelas dan alurnya sederhana tetapi sangat indah, sehingga pembaca tidak merasa bosan. Jadi, pantas saja novel ini meraih banyak penghargaan bergengsi di Amerika.

Hal negatif dari cerita ini adalah tetang penggambaran jahatnya seorang ibu tiri. Statement ibu tiri selalu jahat sudah lazim terdengar di Indonesia. Hal ini membuat anak-anak menjadi takut jika mempunyai ibu tiri. Padahal tak selamanya seorang ibu tiri bersikap jahat kepada anak tirinya. Banyak juga ibu tiri yang menyayangi anak tiri mereka seperti yang dilakukan oleh ibu kandung anak tersebut.

Seperti novel-novel fantasi lainnya. Novel ini membuat anak menjadi berkhayal ketika membacanya. Bahkan kadang sampai terbawa mimpi. Menurut saya, ini cukup baik karena melatih imajinasi dan konsentrasi mereka. Asalkan mereka bisa membawa diri kapan boleh berkhayal dan akpan tak boleh berkhayal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar